The Graveyard Book-Cerita Dari Pemakaman by Neil Gaiman

“Nobody Owens – panggilannya Bod – adalah anak biasa, benar-benar biasa, seandainya dia tidak tinggal di kompleks pemakaman, di besarkan oleh hantu-hantu, dengan wali yang tidak berasal dari dunia orang hidup maupun orang mati. Banyak petualangan di pemakaman itu, dan kalau Bod pergi ke dunia luar, dia terancam bahaya dari pria bernama Jack – yang telah membunuh semua keluarga Bod.
Pencerita Ulung Neil Gaiman kembali menyajikan cerita tentang kehidupan dan kematian, kasih sayang dan tumbuh dewasa, serta menemukan keluarga di tempat-tempat yang tampaknya paling mustahil.”
Saya akan memulai tulisan ini dengan membahas sedikit tentang Neil Gaiman si penulis buku. Mungkin bagi sebagian orang nama tersebut baru pertama kali didengar, tapi untuk penggemar novel bergenre Spec-Fic, tentu Nama Neil Gaiman bukan lagi hal yang asing ditelinga. Salah satu novel karangannya yang terkenal adalah Coraline, nah kalo menyebut judul tersebut saya yakin sudah lebih banyak yang tahu…. Yap, novel yang pada tahun 2009 di angkat ke layar lebar sebagai film animasi ini memang salah satu karya Neil Gaiman yang paling banyak dibaca. Tidak hanya itu film animasinya juga mendapat berbagai nominasi bergengsi di Amerika. Nail Gaiman sendiri adalah penulis kelahiran inggris tahun 1960 yang banyak menuliskan novel dengan genre spec-fic, mistery, dan graphic novel serta menjadi script writer untuk beberapa film dan drama musical. Beberapa dari karyanya yang terkenal antara lain CoralineStardust, American Gods, dan juga buku yang akan saya review kali ini The Graveyard Book.
The Graveyard Book pertama kali ditulis oleh Gaiman pada tahun 2008 dan baru diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia di awal tahun 2013 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku dengan tebal 351 halaman ini, memang awalnya diperuntukkan bagi pembaca dalam kategori “young adult”, walaupun begitu saya rasa siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang yang sudah lebih tua dari kategori umur diataspun pasti bisa menikmati buku yang disajikan dengan sangat apik dan penuh petualangan serta fantasi oleh Neil Gaiman ini.


Cerita di buku ini dimulai dengan…
Ada tangan dalam kegelapan, dan tangan itu memegang pisau. Pegangan pisau itu terbuat dari tulang hitam yang dipoles, dan belatinya lebih halus dan lebih tajam dari pisau cukur mana pun. Kalau pisau itu mengirismu, kau mungkin takkan sadar kau teriris, tidak langsung.
Pisau itu sudah mekasanakan hampir semua tugas yang menjadi tujuannya saat dibawa kerumah itu, baik belati maupun pegangannya basah…
Nah, bahkan dari paragraf awalnya saja kita sudah bisa merasakan aura yang mencekam dan seakan terbawa dalam arus cerita yang menghanyutkan. Diawal kisah diceritakan tentang seorang pemuda bernama Jack, yang menghabisi satu keluarga, atau setidaknya hampir seluruh anggota keluarga. Yang berhasil selamat dari kejadian naas itu hanyalah anak terkecil dari keluarga tersebut yang masih bayi dan terbangun saat mendengar suara berisik. Singkatnya si bayi berjalan ke pemakaman diatas bukit dekat rumahnya dan ditemukan oleh roh sepasang suami istri Mister dan Mistress Owen yang sudah meninggal ratusan tahun lalu.
Atas kebaikan penghuni pemakaman, anak tersebut kemudian diberikan kebebasan pemakaman yang berarti ia bisa tinggal di kompleks pemakaman dan bisa melakukan beberapa hal yang hanya dapat dilakukan orang mati, seperti memudar, berjalan menembus bangunan di pemakaman, menakut-nakuti dan memasuki mimpi. Ia juga diangkat sebagai anak oleh Mr dan Mrs Owens dengan Silas sebagai walinya. Oleh kedua orang tua angkatnya ia diberi nama Nobody Owens.
Disinilah semua petualangan Bod (panggilan Nobody) berawal. Ia belajar berbagai kemampuan gaib dan pengetahuan umum tentang dunia luar dari para roh yang tinggal dipemakaman, dan terutama dari walinya Silas yang bisa keluar masuk pemakaman dengan bebas setiap harinya karna ia tidak berasal dari dunia orang hidup maupun mati. Juga bertemu dengan serangkaian mahluk supranatural seperti Ghoul, Night Gaun, Sleer, dan banyak lagi.
Bagian favorit saya di buku ini adalah bab tentang Batu Nisan Si Penyihir, diamana Bod pergi ke Potter Field (bagian dari pemakaman yang tanahnya tidak disucikan, tempat menguburkan orang yang selama hidupnya sering berbuat jahat) dan bertemu dengan si penyihir baik, Elizabeth Hempstock. Ia kemudian bertualang ke makam tertua di pemakaman dan mencuri bross yang dijaga oleh Sleer. Ia ingin menjual benda tersebut untuk membelikan batu nisan bagi teman barunya, tetapi saat ia keluar dari pemakaman ia malah ditipu dan dikurung dalam sebuah gudang oleh pria yang ingin mengambil bross miliknya. Untung saja berkat kecerdikan Bod dan sedikit bantuan sihir dari Lisa si penyihir, Bod dapat lolos dari cengkraman penjahat itu.


Seperti karya-karya sebelumnya Gaiman memang selalu mampu memberikan cerita fantasi yang tidak biasa, ide dan pemikirannya yang selalu ‘’Out of The Box” serta  research materi yang dilakukannya sebelum menulis buku, jadi mengingatkan saya dengan gaya tulisan penulis favorit saya J.K. Rowling. Keduanya sama-sama piawai dalam menghubungkan fantasi,  mitos, sejarah, dan bahkan ilmu pengetahuan sehingga cerita yang ditampilkan terasa amat hidup dan juga membuka wawasan bagi pembacanya. Selain itu keduanya juga sangat hebat dalam membuat cerita mereka jadi terasa misterius karna ada beberapa bagian dari cerita yang tidak dijelaskan dengan tuntas dan membuat kita jadi bertanya-tanya, tetapi mungkin disinilah letak kekuatan keduanya, karnya dengan membiarkan beberapa bagian cerita tetap misterius, sebenarnya penulis telah memberikan ruang yang tak terbatas bagi para pembaca untuk menerka dan membuat alur cerita sesuai versi mereka sendiri
As a conclusion, this book is one of the coolest spec-fic book I’ve ever read. You wont regret to purchase it. Happy reading fellas ;)





Comments

Post a Comment

Popular Posts